BAB III
LAPORAN KASUS
Tanggal
Pembuatan Laporan : 27 Juni 2016
Kondisi / Kasus : FT B
A.
KETERANGAN
UMUM PENDERITA
Nama : Ny S
Umur : 67 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
Alamat :
Kalimosodo 2 no 10, Baki.
No RM :
0269070
Tempat perawatan : RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
II.
DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT
A. DIAGNOSA MEDIS :
Tanggal,
14 Mei 2016
Fraktur 1/3 proksimal Humeri Dextra
B. CATATAN KLINIS
(Hasil
: Rontgen, uji Laboratorium, Ct Scan, MRI, EMG, dll yang terkait dengan
permasalahan Fisioterapi).
Hasil rontgen menunjukan terlihat
adanya fraktur 1/3 proksimal humeri
dextra.
C.
TERAPI
UMUM ( GENERAL TREATMENT) : _
D. RUJUKAN FISIOTERAPI DARI
DOKTER : _
III. SEGI FISIOTERAPI
..... TANGGAL : 23 Juni 2016
A.
ANAMNESIS
(AUTO/HETERO)
1. KELUHAN UTAMA :
Keterbatasan
gerak pada tangan kanan
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien
datang ke Instalasi Rehabilitasi Medik RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan
keluhan nyeri pada bekas incisi dan keterbatasan gerak pada tangan kanan sejak
1 bulan yang lalu.
Riwayat
pengobatan : Pasien menjalani operasi pemasangan plate and screw pada lengan kanan atas
di RS PKU Muhammadiyah Surakarta 1 bulan yang lalu.
Faktor
memperberat : Saat menggerakan tangan
kanan untuk beraktivitas.
Faktor
memperingan :
Saat istirahat.
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien
pernah menjalani operasi batu empedu di RS PKU Muhammadiyah Surakarta setahun
yang lalu.
2. RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
Tidak
ada
3. RIWAYAT PRIBADI (KETERANGAN UMUM
PENDERITA)
Pasien
adalah seorang seorang ibu rumah tangga dilingkungan keluarganya tinggal
bersama suaminya.
4. RIWAYAT KELUARGA
Tidak
ada anggota keluarga pasien yang mengalami sakit yang sama dengan pasien.
5. ANAMNESIS SISTEM
a) Kepala & Leher
Pasien
tidak mengeluhkan rasa sakit dikepala (pusing) pasien mengeluhkan nyeri leher.
b) Kardiovaskuler
Pasien
tidak mengeluhkan ada gangguan pada jantungnya.
c)
Respirasi
Pasien
tidak mengeluhkan sesak napas.
d) Gastrointestinal
BAB
pasien lancar.
e) Urogenitalis
Tidak
ada keluhan.
f) Musculoskeletal
Kaku
sendi pada shoulder dextra sehingga
pada saat digerakan fleksi maupun
gerakan yang lainnya pasien merasakan nyeri.
g) Nervorum
Pasien
merasakan ngilu pada area incisi pada saat suhu udara dingin.
B.
P
E M E R I K S A A N
1.
PEMERIKSAAN
FISIK
1.1
TANDA-TANDA VITAL :
a) Tekanan
Darah : 120/80 mmHg
b)
Denyut Nadi : 80 x / menit
c) Pernapasaan : 22 x / menit
d) Temperatur : 36,5 ˚C
f) Tinggi Badan : 150 cm
g) Berat Badan : 95
cm
1.2
INSPEKSI
a)
Statis :
-
Masih
terdapat bekas incisi dibagian anterior 1/3 proksimal humeri dextra.
- Tidak terdapat odem pada 1/3 proksimal humeri dextra.
- Tidak terdapat atrofi pada lengan kanan
-
Tidak terdapat perbedaan ketinggian bahu antara dextra dan sinistra.
b)
Dinamis :
-
Gerakan ekstensi dan fleksi shoulder terbatas.
-
Gerakan fleksi elbow terbatas.
1.3
PALPASI
-
Suhu lokal normal
-
Tidak ada piting odem
-
Tidak ada odem
-
Ada spasme pada otot di area incisi
- Ada nyeri gerak pada shoulder area incisi
- Ada nyeri tekan pada area incisi
1.4
PERKUSI
Tidak dilakukan karena
pasien tidak ada keluhan dan riwayat penyakit kardiovaskuler dan kardiorespirasi.
1.5 AUSKULTASI
Tidak dilakukan karena
pasien tidak ada keluhan dan riwayat penyakit kardiovaskuler dan kardiorespirasi.
1.6 GERAK DASAR
a).
Gerakan
Aktif :
Shoulder
dextra
Gerakan
|
Full ROM
|
Nyeri
|
Fleksi
|
-
|
+
|
Ekstensi
|
-
|
+
|
Abduksi
|
+
|
+
|
Adduksi
|
-
|
+
|
Endorotasi
|
+
|
+
|
Eksorotasi
|
-
|
+
|
Sircumduction
|
-
|
+
|
Tabel 3.1 Gerak aktif shoulder dextra
Elbow dextra
Gerakan
|
Full ROM
|
Nyeri
|
Fleksi
|
-
|
+
|
Ekstensi
|
+
|
+
|
Pronasi
|
+
|
+
|
Supinasi
|
-
|
+
|
Tabel 3.2 Gerak aktif Elbow dextra
b).Gerakan
Pasif :
Shoulder
dextra
Gerakan
|
Full ROM
|
Nyeri
|
End Feel
|
Fleksi
|
-
|
+
|
Empty
|
Ekstensi
|
-
|
+
|
Empty
|
Abduksi
|
+
|
+
|
Hard
|
Adduksi
|
-
|
+
|
Empty
|
Endorotasi
|
+
|
+
|
Hard
|
Eksorotasi
|
-
|
+
|
Empty
|
Sircumduction
|
-
|
+
|
Empty
|
Tabel 3.3 Gerak pasif shoulder dextra
Elbow dextra
Gerakan
|
Full ROM
|
Nyeri
|
End feel
|
Fleksi
|
-
|
+
|
Soft
|
Ekstensi
|
+
|
+
|
Hard
|
Pronasi
|
+
|
+
|
Soft
|
Supinasi
|
-
|
+
|
Soft
|
Tabel
3.4 Gerak pasif Elbow dextra
a)
Gerak Isometrik
Shoulder dextra
Gerakan
|
Nyeri
|
Kontraksi
|
Fleksi
|
+
|
Minimal
|
Ekstensi
|
+
|
Minimal
|
Abduksi
|
+
|
Minimal
|
Adduksi
|
+
|
Minimal
|
Endorotasi
|
+
|
Minimal
|
Eksorotasi
|
+
|
Minimal
|
Sircumduction
|
+
|
Minimal
|
Tabel 3.5 Gerak Isometrik shoulder
dextra
Elbow dextra
Gerakan
|
Nyeri
|
Kontraksi
|
Fleksi
|
+
|
Minimal
|
Ekstensi
|
-
|
Minimal
|
Pronasi
|
-
|
Minimal
|
Supinasi
|
+
|
Minimal
|
Tabel 3.6 Gerak
Isometrik Elbow dextra
1.7 KOGNITIF, INTRAPERSONAL & INTERPERSONAL
a) Kognitif : Memori
pasien baik,pasien mampu menceritakan awal kejadian pasien sakit hingga
sekarang.
b)
Intrapersonal : Pasien memiliki semangat yang tinggi
untuk sembuh.
c) Interpersonal : pasien mampuh
bekerjasama dengan Fisioterapis dan tenaga medis lainya.
1.8 KEMAMPUAN FUNGSIONAL
& LINGKUNGAN AKTIVITAS
a)
Kemampuan Fungsional Dasar :
-
Pasien mengalami keterbatasan gerak fleksi shoulder dextra
-
Pasien mengalami keterbatasan gerak abduksi shoulder dextra
b)
Kemampuan Aktivitas Fungsional :
-
Aktivitas toileting pasien terganggu,
pada saat mengangkat gayung yang berisi air pasien tidak mampuh mengangkatnya.
-
Aktivitas kerapian dan kebersihan diri
juga terganggu seperti pada saat pasien mengalami kesulitan menyisir rambutnya
dan memakai baju sendiri.
c)
Lingkungan Aktivitas :
Pasien tidak
bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga dengan baik.
1.9 PEMERIKSAAN SPESIFIK (FT B)
- Shoulder dextra
Nyeri
(VAS)
Nyeri
Diam 2
(Nyeri sangat ringan)
Nyeri
Tekan 6
(Nyeri sedang)
Nyeri
Gerak 7 (Nyeri cukup berat)
-
Shoulder
dextra
Manual
Muscule Testing (MMT)
Fleksor 2
Ekstensor
2
Abductor
2
Adductor
2
Internal
rotator 2
External
rotator 2
Keterangan
: Nilai 2 ada kontraksi tapi tidak bisa menggerakan tubuh melawan gravitasi .
Pengukuran LGS ( Lingkup Gerak
Sendi )
-
Shoulder
dextra
S
= 30˚ - 0 - 100˚
F
= 80˚ - 0 - 30˚
T
= 45˚ - 0 - 80˚
-
Elbow
dextra
S
= 0˚- 0 -150˚
1.0
DIAGNOSA
FISIOTERAPI
a)
Impairment
1.
Adanya nyeri pada bekas incisi
2.
Adanya kontraktur M. Deltoid & M. Latisimus Dorsi
3.
Adanya spasme diotot yang di incisi
b) Fungtional
Limitation
1.
Pasien belum mampu memegang dan
mengangkat gayung yang berisi air.
2.
Pasien belum bisa menyisir rambut.
3.
Pasien mengalami keterbatasan gerak
fleksi, ekstensi shoulder dextra.
c)
Disability
Dalam melakukan
aktivitas sehari-hari seperti memasak, membersihkan rumah dan berpakaian pasien
melakukannya dengan bantuan tangan kiri.
C.
PROGRAM
/ RENCANA FISIOTERAPI
1.
TUJUAN
a.
Jangka
Pendek
Mengurangi nyeri
Meningkatkan LGS pada shoulder dextra
Mengurangi spasme
Mengurangi kontraktur M. Deltoid & M. Latisimus dorsi
b.
Jangka
Panjang
Meningkatkan aktivitas fungsional
pasien
2. TINDAKAN FISIOTERAPI
a. Teknologi
Fisioterapi :
1) Teknologi Alternatif
InfraRed
(IR)
TENS
Exercise
Massage
2) Teknologi Terpilih
(a). IR memberikan efek panas
dengan kedalaman superficial, manfaat IR meningkatkan sirkulasi mikro. Pengaruh
IR akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembulu kapiler membesar dan
meningkatkan temperature kulit, memperbaiki sirkulasi darah.
(b). TENS merupakan terapi dengan
menggunakan energy listrik yang berguna untuk merangsang system saraf melalui
permukaan kulit yang efektif menghilangkan nyeri.
(b). Exercise sangat efektif dan
aman untuk menangani kekakuan / keterbatasan gerak atau nyeri persendian karena
gangguan fungsi mekanik sendi.
(c). Massage dan Friction adalah
upaya pengobatan dengan menggunakan manipulasi tangan dengan tujuan memperoleh
penurunan spasme otot, merangsang kontraksi otot, peregangan otot, tendon dan
ligament.
b.
Edukasi
1).
Latihan
mengangkat lengan kanan dilakukan sesering mungkin sesering mungkin dirumah.
2).
Pasien dilarang mengangkat beban yang berat-berat
3).
Latihan penguatan otot dengan menggunakan botol aqua diisi air (350 ml)
kemudian botol digenggam kemudian tangan digerakan keatas dan diturunkan secara
perlahan. Latihan dapat dilakukan dengan 8 hitungan dan pengulangan 3 kali. Latihan
dapat dilakukan pada pagi siang dan malam hari.
3.RENCANA
EVALUASI
a. Pengukuran nyeri menggunakan VAS
b. Pengukuran kekuatan otot menggunakan MMT
c. Pengukuran LGS menggunakan Goneometri
E.
PROGNOSIS
1.
Quo Ad Vitam : Baik
2.
Quo Ad Sanam : Baik
3.
Quo Ad Fungsionam : Baik
4.
Quo Ad Cosmeticam : Baik
F.PELAKSANAAN
FISIOTERAPI
1.
Hari
: Kamis Tgl : 23 Juni 2016
- IR : Persiapan
alat, pengecekan kabel dan lampu. Persiapan pasien, menjelaskan pada pasien
tujuan terapi serta rasa yang akan dirasakan saat terapi ( jarak 35 - 45 cm ). Penyinaran IR dilakukan pada
bahu depan dan belakang (kanan) dengan waktu penyinaran masing-masing media 15
menit. Jangan lupa setiap 5 menit dilakukan pengecekan apakah pasien merasa
kepanasan atau tidak.
- TENS
: Prosedur yang dilakukan yaitu berupa persiapan alat dan persiapan pasien
pemasangan ped pada M.
sternocleidomastoideus dan M. rotator
cuff, arus yang digunakan Retanguler, pluse symmetric 100ms/100 dengan
intensitas sesuai toleransi pasien (13.0 sampai 15.0). Lama waktu terapi 15
menit.
- Exercise,
dengan latihan aktif menggerakan fleksi, ekstensi shoulder kemudian fleksi,
ekstensi elbow. Dengan hitungan 8 hitungan dan pengulangan 3-5 kali.
- Massage,
dengan teknik friction pada M. uppertrapezius, M. deltoid dan . latisimus
dorsi. Dengan tujuan menghilangkan perlengkatan pemendekan otot.
2. Hari : Senin
Tgl : 27 juni 2016
- IR : Persiapan
alat, pengecekan kabel dan lampu. Persiapan pasien, menjelaskan pada pasien
tujuan terapi serta rasa yang akan dirasakan saat terapi ( jarak 35 - 45 cm ). Penyinaran IR dilakukan pada
bahu depan dan belakang (kanan) dengan waktu penyinaran masing-masing media 15
menit. Jangan lupa setiap 5 menit dilakukan pengecekan apakah pasien merasa
kepanasan atau tidak.
- TENS
: Prosedur yang dilakukan yaitu berupa persiapan alat dan persiapan pasien
pemasangan ped pada M.
sternocleidomastoideus dan M. rotator
cuff, arus yang digunakan Retanguler, pluse symmetric 100ms/100 dengan
intensitas sesuai toleransi pasien (13.0 sampai 15.0). Lama waktu terapi 15
menit.
- Exercise,
dengan latihan aktif menggerakan fleksi, ekstensi shoulder kemudian fleksi,
ekstensi elbow. Dengan hitungan 8 hitungan dan pengulangan 3-5 kali.
- Massage,
dengan teknik friction pada M. uppertrapezius, M. deltoid dan . latisimus
dorsi. Dengan tujuan menghilangkan perlengkatan pemendekan otot.
3.
Hari : Kamis Tgl : 30 juni 2016
- IR : Persiapan
alat, pengecekan kabel dan lampu. Persiapan pasien, menjelaskan pada pasien
tujuan terapi serta rasa yang akan dirasakan saat terapi ( jarak 35 - 45 cm ). Penyinaran IR dilakukan pada
bahu depan dan belakang (kanan) dengan waktu penyinaran masing-masing media 15
menit. Jangan lupa setiap 5 menit dilakukan pengecekan apakah pasien merasa
kepanasan atau tidak.
- TENS
: Prosedur yang dilakukan yaitu berupa persiapan alat dan persiapan pasien
pemasangan ped pada M.
sternocleidomastoideus dan M. rotator
cuff, arus yang digunakan Retanguler, pluse symmetric 100ms/100 dengan
intensitas sesuai toleransi pasien (13.0 sampai 15.0). Lama waktu terapi 15
menit.
- Exercise,
dengan latihan aktif menggerakan fleksi, ekstensi shoulder kemudian fleksi,
ekstensi elbow. Dengan hitungan 8 hitungan dan pengulangan 3-5 kali.
- Massage,
dengan teknik friction pada M. uppertrapezius, M. deltoid dan . latisimus
dorsi. Dengan tujuan menghilangkan perlengkatan pemendekan otot.
G.
EVALUASI
1. Hasil
Evaluasi Nyeri (VAS)
NYERI
|
T1
|
T2
|
T3
|
Nyeri Diam
|
2
|
2
|
1
|
Nyeri Tekan
|
6
|
5
|
4
|
Nyeri Gerak
|
7
|
7
|
5
|
Tabel 3.7 hasil evaluasi nyeri
2. Hasil
Evaluasi LGS
|
T1
|
T2
|
T3
|
Shoulder dextra
|
S= 30˚-0-100˚
|
S= 32˚-0-105˚
|
S= 40˚-0-120˚
|
|
F= 80˚-0-30˚
|
F= 85˚-0-37˚
|
F= 90˚-0-40˚
|
|
T= 45˚-0-80˚
|
T= 50˚-0-82˚
|
T= 55˚-0-90˚
|
Elbow dextra
|
S= 0˚-0-150˚
|
S= 0˚-0-150˚
|
S= 0˚-0-150˚
|
Tabel
3.8 hasil evaluasi LGS
3.
Hasil
Evaluasi Kekuatan otot (MMT)
Shoulder
dextra
Group Otot
|
T1
|
T2
|
T3
|
Fleksor
|
2
|
3
|
4
|
Ekstensor
|
2
|
3
|
4
|
Abductor
|
2
|
3
|
4
|
Adductor
|
2
|
3
|
4
|
Internal rotator
|
2
|
3
|
4
|
Eksternal rotator
|
2
|
3
|
4
|
Tabel
3.7 hasil evaluasi MMT
H. HASIL EVALUASI
TERAKHIR
Hasil evaluasi
terakhir pasien yang bernama Ny S dengan diagnosa medis Fraktur 1/3 proksimal humeri dextra setelah dilakukan intervensi Fisioterapi dengan modalitas
IR, TENS, Manual terapi (exercise),
Massage menghasilkan penurunan nyeri, peningkatan kekuatan otot dan peningkatan
lingkup gerak sendi shoulder dan elbow
dextra.