LAPORAN
KASUS
A.
Data
Pasien
1. Keterangan
umum pasien
Nama
: Bp. R
Umur
: 52 Tahun
Jenis
Kelamin : Laki-Laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Petani
Alamat : Nogosari,Boyolali
No.CM : 052503
2. Diagnosa
Medis : Penyakit Paru Obstruksi Kronis
3. Catatan
Klinis : Pasien datang
keklinik fisioterapi dalam keadaan sadar.
4. Tanda-tanda
vital :
a.
Tekanan darah : 144/91 mmHg
b.
Denyut nadi : 89 x /
menit
c.
Respiratory : 21 x
/ menit
5. Medika
mentosa :
a. Salb
1,5mg
b. CTM
c. Lactun
d. Zibramax
e.
Ranidin
6. Hasil
laboratorium : (-)
7. Foto
Rontgen : (-)
8. Hasil
spirometri :
|
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Prediksi
|
1
|
Kapasitas
Vital
|
1490
ml
|
3520
ml
|
2
|
%
KV
|
113%
|
|
3
|
Kapasitas
Vital Paksa
|
1360
ml
|
3400
ml
|
4
|
%
KVP
|
40%
|
|
5
|
Volume
Ekspirasi Paksa
|
860
ml
|
2830
ml
|
6
|
%
VEP
|
30%
|
|
7
|
VEP
1%(VEP 1/KVP)
|
63
%
|
80
%
|
8
|
Arus
Puncak Ekspirasi (APE)
|
1170
ml
|
|
B.
Pemeriksaan
1.Pemeriksaan
Subyektif :
a.
Keluhan Utama : pasien mengeluhkan sesak pada dada.
b.
Riwayat penyakit sekarang : lima hari yang lalu pasien
mengeluhkan rasa sesak dan kambuh ketika dingin serta batuk dan berdahak,
pasien juga mengeluhkan pegal pada pundak ketika batuk teru menerus , pasien
juga mengeluhkan kesemutan pada kaki kanan.
Kemudian pasien langsung membawanya ke BBKPM Surakarta untuk
diperiksa dan mendapatkan obat untuk mengurangi keluhan yang ada.
d.
Status sosial :
1).
Lingkungan kerja : Pasien
berprofesi sebagai petani,ruang lingkup petani berhubungan dengan panasnya matahari,
debu dan tanah yang berlumpur juga
polusi dari bahan kimia pupuk.
2).
Aktivitas Rekreasi : Pasien hanya
berjalan-jalan disekitar desa.
3).Aktivitas
Sosial : pasien masih aktif
mengikuti kegiatan masyarakat seperti gotong
royong dll.
e.
Riwayat keluarga : Tidak ada keluarga pasien yang mengalami
sakit yang sama seperti pasien.
f.
Riwayat penyakit dahulu :
1). Hipertensi : (+)
2). Diabetus Miletus : (- )
2. Pemeriksaan Objektif :
a. Pemeriksaan tanda
vital :
1). Tekanan darah :
144/91 mmHg
2). Denyut nadi : 89
x / menit
3). Respiratory : 21 x / menit
4). Tinggi badan : 156 cm
5). Berat badan : 57 kg
b. Inspeksi :
1). Statis : Pasien tampak
tenang, wajah pasien tidak terlihat pucat.
2). Dinamis : pasien terlihat mampu berjalan sendiri
tanpa alat bantu maupun dibantu orang lain, tapi terlihat nafas sedikit lambat
pada saat berjalan.
3). Palpasi
: Teraba suhu didaerah dada sama dengan suhu dibagian tubuh lainya dan juga
tidak teraba adanya spasme pada otot pernafasan.
4).
Perkusi : Tidak dilakukan perkusi.
5).
Auskultasi : Terdapat
bunyi ronchi pada lobus bawah sinistra segmen posterior
6). Pemeriksaan gerak :
a).
gerak aktif : Pasien mampu
melakukan gerak dengan normal pada sendi-sendi besar disekitar otot-otot
pernafasan karena tidak adanya spasme.
b). gerak pasif : Tidak dilakukan.
c). gerak
isometrik : Tidak dilakukan.
b.
Antropometri Test :
Pengukuran Ekspansi Thorak
|
Inspirasi
|
ekspirasi
|
Selisih
|
Axilla
|
95 cm
|
94 cm
|
1 cm
|
Putting
|
91 cm
|
90 cm
|
1 cm
|
Procecus
Xipoideus
|
87 cm
|
87 cm
|
0 cm
|
c.
ROM Test :
1).
AGA : full ROM
2).
AGB : full ROM
d.
Pemeriksaan Nyeri : Tidak dilakukan
e.
Tes Kognitif, Intrapersonal,
Interpersonal
1).
Kognitif : pasien mampu
menceritakan awal sakit hingga sakit yang sekarang.
2)
Intrapersonal : pasien mempunyai
semangat yang tinggi untuk sembuh.
3)
Interpersonal : pasien mampu
bekerjasama dengan fisioterapis dan tenaga medis lain.
3.Pemeriksaan Spesifik :
Skala BORG
Sesak
Nafas
|
Keterangan
|
0
|
Tidak Ada
|
0.5
|
Sangat-Sangat Ringan
|
1
|
Sangat Ringan
|
2
|
Ringan
|
3
|
Sedang
|
4
|
Sedikit Berat
|
5
|
Berat
|
6
|
Sangat Berat
|
7
|
Sangat-sangat Berat
|
8
|
Maksimal
|
*Sesak
yang diderita pasien bernilai 3
4. Diagnosa Fisioterapi :
1)
Impairment :
a). Adanya keluhan sesak nafas.
b). Adanya batuk disertai dahak.
c). Adanya parastesi/kesemutan pada kaki
bagian kanan.
d). Terbatasnya
Ekspansi thorak.
2)
Fungtional Limitation : Adanya keterbatasan dalam
melakukan kegiatan berat seperti bertani dan berjalan jauh, mengangkat padi dll.
3)
Disability : pasien mengalami kesulitan
dalam berkerja maupun dalam aktivitas sosialnya.
5.
Rencana Intervensi :
1) IR
2) Breathing exercise
3) Postural drainase
4) Stretching
6.
Laporan Tindakan : pasien datang
dilakukan pemeriksan fisik terlebih dahulu.
Kemudian
diberikan tindakan :
1)
IR :
Penyinaran meggunakan inframerah diaplikasikan kepasien dengan durasi waktu 10
menit bagian tubuh yang disinari dada dan punggung tujuan dari penyinaran
adalah untuk melancarkan peredaran darah .
2)
Breathing exercise : lathihan pernafasan dengan beberapa metode
latihan ini bertujuan untuk mengatasi sesak nafas. Adapun caranya yaitu :
a)
latihan pernafasan diafragma :
(1). Letakan salah satu tangan
didada dan satu tangan lainnya diperut.
(2).Tarik
nafas melalui hidung dengan perut dikembungkan.
(3).Buang
nafas melalui mulut dengan perut dikempiskan.
b) latihan pernafasan dengan
mobilitas AGA :
(1).Rentangkan
kedua tangan disamping, tarik nafas dengan tangan diangkat keatas dan hembuskan
saat tangan diturunkan.
(2).Rentangkan keduatangan kedepan
, tarik nafas dengan kedia tangan angkat keatas dan hembuskan nafas bersamaan
dengan gerakan tangan diturunkan.
(3).Letakan kedua tangan dibelakang
kepala dengan posisi elbow fleksi. Tarik nafas saat tangan digerakan kebelakang
dan hembuskan nafas saat digerakan kedepan.
3) Postural Drainage : Diberikan
kepada pasien dengan tujuan pemosisian tubuh untuk memudahkan mengalirkan mucus kesaluran pernafasan.
Tidur pada sisi kiri dengan ¾ bagian
badan miring, letak kepala lebih rendah daripada tubuh, untuk drainage lobus
bawah kanan segmen posterior, selain
itu dapat dikombinasikan dengan metode
batuk efektif yang diakukan dengan cara meberikan teknik massage cupping
dilobus yang ada mukusnya dan beri arahan untuk tarik nafas tahan hembuskan dan
batuk dengan kuat.
4)Stretching : Diberikan
penguluruan pada otot-otot bantu pernafasan agar tidak terjadi spasme otot.
Dengan cara :
a)
Stretching pada otot pectoralis : Rentangakan Kedua tangan kedepan
dan kebelakang dengan tahanan 8x hitungan .
b)Stretching pada Otot Upper
trapezius : Tarik bahu dan kepala dengan arah berlawanan kearah lateral dengan
tahanan 8 kali hitungan.
7. Evaluasi yang
akan diberikan :
Hasil
Pengukuran vital sign sesudah terapi :
a.Tekanan darah : 126/86 mmHg
b.Denyut nadi : 86x / menit
c. Respiratory : 23x / menit
Pengukuran
Exspansi thorak sesudah terapi :
|
Inspirasi
|
ekspirasi
|
Selisih
|
Axilla
|
95,5 cm
|
94 cm
|
1,5 cm
|
Putting
|
92 cm
|
90 cm
|
2 cm
|
Procecus
Xipoideus
|
88 cm
|
87 cm
|
1 cm
|
Penilaian Skala BORG sesudah terapi :
Sesak
Nafas
|
Keterangan
|
0
|
Tidak Ada
|
0.5
|
Sangat-Sangat Ringan
|
1
|
Sangat Ringan
|
2
|
Ringan
|
3
|
Sedang
|
4
|
Sedikit Berat
|
5
|
Berat
|
6
|
Sangat Berat
|
7
|
Sangat-sangat Berat
|
8
|
Maksimal
|
*Sesak yang
diderita pasien berkurang menjadi bernilai 2
8. Edukasi : pasien diberitahu untuk
mengulangi latihan yang sudah diajarkan trapis dirumah agar dapat mengurangi
sesak nafas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar